Ketika wanita itu rindu akan perhatian, pria itu menyembunyikan perhatian
Ketika wanita itu bercerita, pria itu pura-pura tidak mendengarkan
Ketika wanita itu meminta pujian, pria itu malah mengeluarkan cacian
Ketika wanita itu sengaja merias diri, pria itu terus mencari ketidaksempunaan
Lalu
Saat pria itu memakai parfum yang berbeda, wanita itu menertawakan
Saat pria itu berusaha terlihat tampan, wanita itu terus memalingkan wajah
Saat pria itu menunjukkan kedewasaannya, wanita itu mengganti topik obrolan
Saat pria itu asyik berhumor, wanita itu mencela sambil tertawa
Entah sampai kapan
Pria itu memikirkan apa yang dilakukan wanita itu
Pria itu mendengarkan setiap detil cerita dalam diam
Pria itu enggan memuji karena wanita itu selalu mencaci
Pria itu menyembunyikan kagumnya karena takut wanita itu besar kepala
Padahal
Wanita itu merindukan parfum lama pria itu dibalik tawanya
Wanita itu memalingkan wajah agar pupil matanya yang membesar tidak terlihat
Wanita itu mengganti topik obrolan untuk mencegah rasa kagumnya
Wanita itu mencela karena pria itu tidak pernah memujinya
Hingga akhirnya
Wanita itu menemukan pria lain yang dengan gamblangnya menunjukkan perhatian, mendengarkan semua kisahnya, memuji dirinya, dan mengaguminya
Wanita itu berusaha menyelamatkan dirinya dan mengubur rasa yang lama
Meski kedua bola mata wanita itu tertuju pada pria yang kini menemaninya, hatinya tetap enggan berpaling dari pria itu
Meski pria itu mengucapkan selamat, namun hatinya masih terus mendoakan wanita itu dalam diam
Mereka berdua menyembunyikan perpisahan yang terjadi melalui pertemuan Mereka bercanda tawa bersama seperti biasa seolah semua baik-baik saja
Wanita itu terus bercerita dan lagi-lagi pria itu berpura-pura tidak mendengar
Pria itu berbagi humor dan lagi-lagi wanita itu tertawa menghina
Rasa dan penyesalan yang ada
Tersembunyi dalam tawa mereka berdua
Pria itu kini hanya merasa sesak di dada
Pria itu kini rindu akan semua cerita yang ada
Pria itu kini hanya bisa mengubur keinginan untuk bersama
Wanita itu kini hanya bisa berpura-pura bahagia
Wanita itu kini enggan melupakan aroma parfum pria itu
Wanita itu kini terus menitikkan air mata dalam diam
Mereka masih sama seperti dulu
Sama-sama berpura-pura untuk menyembunyikan rasa yang ada
Pria itu berpura-pura acuh
Wanita itu berpura-pura bahagia
Namun sebenarnya
Wanita itu hanya bisa tenggelam dalam penyesalan akan beratnya pengakuan
Dan
Pria itu hanya bisa mendekam dan menyesal karena terus menyangkal akan kejujuran