7.31.2015

Denial Kills You

Ketika wanita itu rindu akan perhatian, pria itu menyembunyikan perhatian
Ketika wanita itu bercerita, pria itu pura-pura tidak mendengarkan
Ketika wanita itu meminta pujian, pria itu malah mengeluarkan cacian
Ketika wanita itu sengaja merias diri, pria itu terus mencari ketidaksempunaan

Lalu

Saat pria itu memakai parfum yang berbeda, wanita itu menertawakan
Saat pria itu berusaha terlihat tampan, wanita itu terus memalingkan wajah
Saat pria itu menunjukkan kedewasaannya, wanita itu mengganti topik obrolan
Saat pria itu asyik berhumor, wanita itu mencela sambil tertawa

Entah sampai kapan

Pria itu memikirkan apa yang dilakukan wanita itu
Pria itu mendengarkan setiap detil cerita dalam diam
Pria itu enggan memuji karena wanita itu selalu mencaci
Pria itu menyembunyikan kagumnya karena takut wanita itu besar kepala

Padahal

Wanita itu merindukan parfum lama pria itu dibalik tawanya
Wanita itu memalingkan wajah agar pupil matanya yang membesar tidak terlihat
Wanita itu mengganti topik obrolan untuk mencegah rasa kagumnya
Wanita itu mencela karena pria itu tidak pernah memujinya

Hingga akhirnya

Wanita itu menemukan pria lain yang dengan gamblangnya menunjukkan perhatian, mendengarkan semua kisahnya, memuji dirinya, dan mengaguminya
Wanita itu berusaha menyelamatkan dirinya dan mengubur rasa yang lama

Meski kedua bola mata wanita itu tertuju pada pria yang kini menemaninya, hatinya tetap enggan berpaling dari pria itu

Meski pria itu mengucapkan selamat, namun hatinya masih terus mendoakan wanita itu dalam diam

Mereka berdua menyembunyikan perpisahan yang terjadi melalui pertemuan Mereka bercanda tawa bersama seperti biasa seolah semua baik-baik saja

Wanita itu terus bercerita dan lagi-lagi pria itu berpura-pura tidak mendengar
Pria itu berbagi humor dan lagi-lagi wanita itu tertawa menghina

Rasa dan penyesalan yang ada
Tersembunyi dalam tawa mereka berdua

Pria itu kini hanya merasa sesak di dada
Pria itu kini rindu akan semua cerita yang ada
Pria itu kini hanya bisa mengubur keinginan untuk bersama

Wanita itu kini hanya bisa berpura-pura bahagia
Wanita itu kini enggan melupakan aroma parfum pria itu
Wanita itu kini terus menitikkan air mata dalam diam

Mereka masih sama seperti dulu
Sama-sama berpura-pura untuk menyembunyikan rasa yang ada
Pria itu berpura-pura acuh
Wanita itu berpura-pura bahagia

Namun sebenarnya

Wanita itu hanya bisa tenggelam dalam penyesalan akan beratnya pengakuan

Dan

Pria itu hanya bisa mendekam dan menyesal karena terus menyangkal akan kejujuran