2.22.2013

Terkadang karena...

Hanya karena air mata mengartikan kesedihan, di situ juga semua orang menilai bahwa yang menangis adalah yang benar dan tersakiti.

Lalu terkadang karena ketulusan dapat terlihat dengan kasat mata, di situ juga orang yang tak terlihat dinilai tak tulus.

Terkadang juga semua orang hanya menilai sesuatu hanya dari satu sudut pandang tanpa memedulikan sudut pandang, atau tokoh yang lain.

Dan terkadang ketika jujur terhadap diri sendiri berarti menyakiti orang lain, di situ juga orang-orang jujur dinilai jahat. Padahal tak ada yang lebih menyakiti di dunia ini selain membohongi rasa, dan diri sendiri.

Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tak pernah menunjukkan air matanya di depan orang lain demi menyembunyikan masalah mereka?

Bagaimana juga dengan orang-orang yang lebih memilih untuk diam, dan memandang dari belakang?

Dan bagaimana dengan orang-orang yang tidak ingin membohongi rasa dan diri mereka sendiri, namun itu menyakiti orang lain juga?

Bagaimana juga orang bisa menilai suatu cerita ketika mereka hanya mendengar cerita itu dari 1 suara bahkan di saat cerita itu melibatkan banyak manusia?

Karena tak melulu yang menangis adalah satu-satunya yang tersakiti. Tak melulu juga yang tak terlihat berarti tidak tulus. Tak melulu juga orang-orang yang menyakiti orang lain bermaksud untuk melakukan itu.

Karena yang berhak mengadili, menilai, mengetahui, dan mengerti hanyalah Tuhan, bukan manusia, bukan siapapun.