3.16.2016

"Brave"

Setiap hari manusia bertaruh. Bertaruh dengan waktu, kesempatan, dan keberhasilan. Setiap waktu dan kesempatan terus bergulir di tiap-tiap anak detik yang berjalan. Waktu yang tidak mungkin berhanti demi menunggu dan kesempatan yang tidak mungkin hadir dua kali dalam hidup kita terus berdatangan. Pilihan kita hanya dua, yaitu memanfaatkan kesempatan atau melewatkannya.
 
Jelas, sangat jelas. Jika kita memanfaatkan kesempatan dan waktu tersebut kita akan tahu apakah nantinya kita akan mencapai titik keberhasilan atau tidak. Jika tidak mencoba, bagaimana caranya kita bisa mengetahui bahwa kita sudah melampaui tolak ukur keberhasilan?
 
Pernah temanku berkata bahwa hidup seperti berjudi. Kita harus mencoba dulu untuk tahu apakah kita akan berhasil atau tidak. Takut? Mau tidak mau kita harus mengalahkan rasa takut itu dan mengumpulkan segenap keberanian diri dari segala sisi di tubuh ini agar mampu mengambil kesempatan itu. Benar, memang. Anak kecil pun tidak akan bisa berjalan jika ia berhenti mencoba karena jatuh berkali-kali. Ia akan terus bangkit, mencoba berdiri lagi, lalu berjalan, hingga berlari. Jika anak kecil terlalu takut untuk bangkit lagi, semua manusia di dunia ini akan merangkak kemana-mana.
 
Namun terkadang tanpa tersadar kita menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Tapi jika kita melewatkan kesempatan yang telah datang di waktu yang tepat, siapakah yang bisa menjamin di dunia ini bahwa kita akan mendapat kesempatan yang sama di waktu berbeda untuk kedua kalinya? Bukankah dengan melewatkan kesempatan, hanya akan menyisakan penyesalan dan penantian yang tidak ada ujungnya?
 
Lalu, mengapa kita masih takut untuk mencoba?
 
Tapi, bagaimana cara kita untuk menghentikan pemikiran "what if" tentang kegagalan bagi orang-orang yang sudah terlalu lelah mencoba?
 
Bagaimana caranya kita bisa tahu bahwa ini adalah kesempatan yang tepat di waktu yang tepat, dan akan berujung pada keberhasilan?