4.16.2015

Pilihan?


Ya, lagi-lagi tentang pilihan. Mungkin kalo para pembaca blog ini menscroll dengan sebegitu keponya tentang blog gue maka mereka akan menemukan banyak tulisan bertemakan pilihan. Kenapa gue suka banget menulis tentang pilihan? Karena kalian bisa membaca tulisan ini sekarang juga karena kalian milih untuk membaca blog gue di antara berjuta blog lainnya. Karena kalian milih untuk meluangkan waktu beberapa menit dalam hidup kalian untuk membuka blog gue dan membaca seisinya.

Bahkan hal sekecil itu merupakan pilihan kan.

Mungkin sedikit yang sadar. Tapi sejak sma gue mulai belajar kalo menjadi tegas adalah sesuatu yang sangat essensial. Kenapa gue bilang essensial? Karena semakin besar dan semakin dewasa seorang manusia, semakin berat pilihan-pilihan yang ada di hidupnya. Jujur gue sendiri juga masih plin-plan untuk hal-hal kecil kayak makan apa, minum apa. Makanya gue suka banget cowo yang bisa memutuskan masalah makanan dan membantu gue untuk memilih menu apa yang akan gue pesan wkwk. Tapi gue tegas untuk problem yang lebih besar. Contoh: waktu. Waktu adalah hal yang ga kalah penting dalam hidup karena waktu ga akan pernah bisa kita ulang, bahkan satu detik pun. Enak kan kalo bisa ngulang waktu. Enak banget! Tapi sayang, kita ga akan pernah bisa.

Sebenernya inti dari tulisan ini ga akan pernah jauh-jauh dari baper sih. Maaf jika anda kecewa.

Gue kadang suka risih sebenernya kalo diledekin jombla jomblo jombla jomblo. Kenapa risih? Ya lu bayangin aja tiap gue bercanda langsung berujung ke kata-kata jomblo lah apa lah. Ga suka gue. Salah gue juga sih sebenernya bercandaannya baper mulu. Tapi gimana dong.. bikin orang baper tuh asik tau wkwk. Oke balik lagi. Bukannya tersinggung, ngga. Sampe sekarang pun gue jomblo juga karena gue memilih untuk sendiri karena masih belum menemukan pilihan yang tepat dan hidup gue hingga Jumat minggu ini super recet super sibuk hampir gaada waktu untuk orang lain. Belajar dari kesalahan masa lalu, gue gamau menyesal belakangan.

Ya emang sih penyesalan mah di akhir. Kalo di awal namanya pendafaran hix.


Tapi melalui pemikiran yang matang, kita bisa mengurangi resiko penyesalan itu. Gitulooh maksud gue. Makanya tegas di sini sangat penting.

Oke balik lagi ke gue sendiri

Gue sebenernya selalu memikirkan timbal balik dulu sih. Maksudnya gini. Tiap gue mau berbuat sesuatu yang merugikan orang lain, gue selalu ngebalikin ke diri gue sendiri dulu.

Gimana rasanya kalo gue jadi orang itu?
Mau ga gue digituin?

Gue sebenernya mau curhat guys. Gue agak lelah dengan permainan di sebuah hubungan. Capek untuk ngejalanin suatu hubungan yang berlandaskan cinta monyet. Gue udah dewasa umur gue taun ini 19 by the way. Jadi gue harus memikirkan apa yang akan gue lakukan ke depannya. Gitu. Maafya curhat.

Gue udah gamau lagi wasting time. Gue udah bener-bener pengen yaudah abis ini gaada lagi gitu. Udah abis ini jadi yang terakhir aja. Gamau cape-cape lagi sakit hati, nyari-nyari lagi, ngeceng-ngeceng ala anak sma lagi, galau-galau lagi. Udah gamau gue udah mau serius.

Banyak cewe yang nerima-nerima aja kalo ditembak cowo asal cowonya ok. But that's not me. Kenyataannya banyak cowo yang malah hanya berlaku baik pas sebelum pacaran. Bahkan ada quotes gini

Namanya juga cowo, pas pdkt baiknya kayak nabi mampu ngebelah laut
Pas jadian, ditenggelamin.

Karena prinsip untuk menerima seorang cowo adalah bukan "Lu mau ga sama dia?" Tapi lebih luas dari itu

Lu sayang ga sama dia?
Lu siap ga nerima kelemahan dia?
Lu nyaman ga sama dia?

Karena hubungan 2 arah yang serius ga akan pernah terjadi kalo salah satu dari mereka tidak proper untuk hubungan tersebut, dan bagaimanapun juga perasaan ga akan pernah bisa dipaksa. Mau sampe Bumi pindah ke Andromeda juga, ga akan pernah bisa.

Hubungan itu bukan sekedar berlandaskan mau atau tidak, tapi juga dilandaskan rasa :)

Yang manusia bisa adalah belajar dari masa lalu untuk memperbaiki diri dan memperbaiki masa depan.

Thanks.


4.13.2015

You Make Me Smile!



Aku masih mengingat saat aku menyerah pada keadaan begitu saja. Saat aku memutuskan untuk berhenti mencoba dan tidak mencari jalan keluar dari segala masalah yang ada. Lalu tiba-tiba saja suatu kesempatan mempertemukan kita. Kita yang biasanya hanya sekedar mencuri tatapan mata satu sama lain. Kita yang biasa bicara melalui lirikan dan senyuman dari jauh.


Mungkin klise, tetapi bertemu denganmu menjadi titik balik dalam diriku. Sejak itu aku menemukan alasan untuk mencoba, mencoba, dan terus mencoba. Karena kamu, aku jadi berani untuk menerjang segala halang rintang. Karena kamu, durasi tawa dalam hariku bertambah.



Darimana aku mengenalmu dan kamu mengenalku? Entah. Semua terjadi begitu saja tanpa ada perkenalan yang mencanggungkan satu sama lain dari kita.


Setiap aku berlari, aku selalu takut untuk terjatuh. Lalu tiba-tiba kamu datang. Mungkin hiperbola, namun kedatanganmu secara tidak langsung berkata untuk tak usah terjatuh.

Lalu aku bangkit saat melihatmu agar setiap tapak kaki yang kamu langkahkan untuk menghampiriku tidak sia-sia. Agar kamu tidak kecewa.

Jika aku berlari tanpa kehadiranmu. Entah mengapa tulang-tulang kakiku tak sekuat biasanya. Nafasku lebih terengah-engah dan aku tidak menemukan motivasi untuk berlari kencang lagi.

Ups, sepertinya aku telah terjebak untuk menggantungkan diriku padamu. Sebuah perilaku yang sudah sangat aku hindari sejak cerita terakhir. Ya, menggantungkan diri pada orang lain.

Namun tanpa disengaja, ini hanyalah menjadi sebuah siklus yang akan berakhir saat aku menemukan seseorang yang tepat. Memikirkanmu, senyum bahagia tanpa sebab. Astaga, semua orang mengira aku gila!

Lalu sekarang, satu pertanyaan untuk berjuta jawaban. 

Maukah kamu untuk terus menjadi alasanku berlari kencang?

Kamu kah orangnya?

Di balik itu semua, aku berdoa semoga secara diam-diam aku juga menjadi alasanmu untuk terus berlari melawan kencangnya hembusan angin dunia ini :)

4.06.2015

And I Need You Most


And I need you most
I'm drifting like the clouds
No solid ground

You wipe away my tears
And listen to my fears
And I need you most

Morning sunrise
The brink of a day
I breathe your kiss from miles away

And I need you most
I'm fragile as our bones
And all alone

Imperfect as I am
In your sweet embrace
How I need you most

Afternoon rays
Ignites in the haze
You light me up from miles away

Whisper word of love
You love me true for the girl
I am a miracle
A bit unusual
All I want is you

I need you