8.07.2011

HAPPY BIRTHDAY MY DAD \:D/

Hai kmrn tgl 6 bokap gua ultah loooh. Gua ga ngasih kado apa2 tapian. Abisan bingung :o. Kadonya gua tulis disini aja. Kan kali gitu ntar bokap gua nyari nama gua di google trs baca ini -_- Oke cit itu random bgt.


Tapi kalo Ayah ga sengaja begitu, ini buat Ayah :D


Ayah.
Ayahku orang yang sibuk. Dia sering mondar-mandir ke lubang uang. Lubang uang itu sangat jauh dari rumahku. Jadi aku dan Ayah sangat jarang bertemu. Ayahku sudah tua. Tahun ini umurnya 55 tahun. Tapi Ayahku keren. Dia masih ngebut saat naik mobil. Gaya pakaian Ayahku masih sangat modis untuk seusianya. Ayahku juga tak pernah kenal lelah untuk mencari uang.


Ayahku orang yang sabar. Aku dan Ibu seringkali tidak sengaja membentak Ayah. Tapi Ayah hanya diam dan memendam semua rasa kesal di hatinya. Ayahku penuh pengertian dan perhatian. Jika jauh, Ayahku akan menghabiskan pulsanya hanya untuk mengecek keadaanku. Padahal disini sudah ada Ibu yang menjagaku. Jika baru pulang dari lubang uang, Ayah akan mendatangiku dan memelukku. Walaupun aku tak membalas pelukannya, tapi Ayah tidak bersedih. Ayah akan tetap memberikan kehangatannya di sekujur tubuhku.


Waktu itu, Ayah baru pulang dari lubang uang. Lubang uang Ayah ada di Tuban. Ayah memaksa untuk menyetir mobil sendiri ke sana. Ibu dan Aku tidak mengizinkan namun Ayah tetap ngeyel. Ya, itulah Ayahku. Konsisten. Pulangnya, Ayahku mengalami sakit kepala yang sangat parah. Namun seminggu kemudian Ayah baru bercerita kepada Ibu. Ya, Ayahku tidak manja.


Jika Ayahku menerima makanan enak dari kantornya, Ayah akan membawa makanan itu pulang dan memberikan kepadaku. Ketika aku menawarkan Ayah untuk mencoba makanan itu Ayah akan menolak dan memberikan semuanya untukku.


Bagi Ayahku, sosialisasi sangat penting. Ayah sering pergi ke luar kota dan Ayah selalu memikirkan aku dan Ibu. Ayahku sangat baik terhadap tetangga karena Ayah berfikir bahwa tetangga yang akan menjaga aku dan Ibu selama Ayah di lubang uang.


Ayah hampir setiap minggu pergi ke lubang uang hanya untuk mengais rezeki. Rumahku seringkali terkena banjir dan Ibuku capek setiap banjir datang. Saat itu, Ayahpun mengerti apa yang harus Ayah lakukan. Ayah langsung mencari dan mengumpulkan uang untuk membangun rumah kami. Maksudku, membuat rumah kami menjadi tidak terkana banjir. Mungkin memang bukan dengan membeli rumah baru di komplek elit. Tapi Ayah selalu berusaha mengerti keinginan aku dan Ibu.


Saat aku bercerita tentang sekolahku, Ayah bertanya kenapa aku tidak masuk ke kelas Internasional. Aku mengatakan bahwa biaya kelas Internasional jauh lebih mahal daripada kelasku. Ayah dengan lantang berkata, "Nak, Ayah memang bukan orang kaya. Tapi kalau untuk pendidikan anak, leherpun Ayah gadaikan." Hiperbola. Tapi kalimat itu masih ku ingat sampai sekarang.


Ayahku usil. Tapi Ayah sering dijadikan panutan dan sosok favorit di kantornya. Aku yakin bahwa selama Ayah di lubang uang, teman-teman kantor Ayah merindukan Ayah. Ayahku suka mendengarkan curhat dan keluhan orang lain. Ayah juga suka memberi saran. Jadi, Ayahku termasuk sosok yang bijaksana.


Mungkin sesekali Ayah sedikit menyebalkan. Ketika aku mau pergi dengan temanku, Ayah pasti kurang setuju. Namun itu karena Ayahku sadar bahwa Aku -putri Ayahku- sudah besar sekarang. Aku yakin Ayah sangat merindukan masa kecilku. Saat Ayah menimang dan menggendongku, bermain denganku, mengajarku jalan. Terkadang Ayah juga sangat pelit ketika aku minta uang. Tapi aku juga tahu bahwa Ayah sedang mengumpulkan uang untuk membangun rumah. Ayahku juga sedikit lagi sudah tua dan pasti tidak seproduktif sekarang. Mungkin Ayahku menyimpan uangnya untuk masa tua nanti.


Kadang Ayahku berbicara tentang kematian. Ayah selalu bertanya jika Ayah mati bagaimana dengan Aku dan Ibu. Tapi aku tidak mau mendengar itu.


Mungkin Ayahku bukan pria paling ganteng sedunia. Tapi Ayahku adalah pria paling baik sedunia yang pernah aku kenal. Percayalah dan jangan tersinggung. Aku belum pernah melihat Ayah sebaik Ayahku selama ini. Ayah yang selalu berusaha mengikuti dan membeli semua keinginan anaknya. Ayahku sangat baik.


Masa kecil Ayahku sangat berat. Dulu Ayah sangat pintar. Ayahku selalu mendapat ranking di sekolahnya. Ayahku seorang lulusan SMA dengan pangkat HRD manager. Hebat kan? Dulu setiap pulang sekolah Ayah selalu membatu Nenekku berjualan kue. Sedangkan Kakekku hanya pembuat peci hitam polos. Ayah dan keluarganya bahkan pernah memakan nasi dan garam. Aku tau bahwa aku harus sangat bersyukur dengan yang aku punya sekarang.


Saat lulus SMA, Ayahku mengalami kesusahan. 3 besar di kelas harus membayar untuk dapat mengambil ijazah. Nenekku sampai mau menjual kalung dari Kakek saat itu. Tapi Ayah mencegahnya. Akhirnya pada malam hari Ayah sendiri yang menjual kalung milik Nenek dan pergi merantau diam-diam ke Jakarta.


Dulu, Ayahku hidupnya sangat terpelanting. Bahkan Ayahku pernah menjadi maling. Tapi Ayahku kembali pada jalan yang lurus dan langsung mencari pekerjaan yang halal. Akhirnya Ayah kerja berpindah-pindah. Itupun bukan pekerjaan yang istimewa. Ayahku sampai pernah kerja di Paris, Arab, dan Amerika pada zaman dahulu. Ayahku juga pernah berjabat tangan dengan salah satu mantan Presiden R.I.


Ayahku sangat tegar menjalani hidup yang luntang-lantung sampai akhirnya Ayahku membangun perusahaan bersama beberapa temannya. Itupun tidak langsung sukses. Tapi karena ketegaran dan kesabaran Ayahku perusahaan itu sudah berubah sekarang. Perusahaan itu juga yang mempertemukan Ayah dan Ibu.


Jika aku ada masalah dengan Ayah, Aku selalu diam. Aku diam tapi menangis. Sedangkan Ayah? Ayahku orang yang tegas. Ayah boleh saja diam. Tapi jika aku masih nakal, Ayah akan membentak. Namun malam harinya Ayah akan mengigaukan namaku dalam tidurnya.


Aku tahu. Bahkan sangat tahu bahwa Ayahku sangat menyayangi Aku dan Ibu. Mungkin terkadang ada beberapa masalah dalam keluarga kami. Namun, Ayahku selalu dapat melalui semua itu.


Maaf ya Ayah jika terkadang aku membuatmu marah, sedih, dan kecewa. Aku tidak bermaksud. Tapi Ayah pasti tahu kalau aku sayang Ayah. Sangat sayang. Mungkin Aku tidak bisa membuat Ayah bangga sebagaimana Ayah membuatku bangga. Maaf ya Ayah. Aku sangat beruntung menjadi anak Ayah yang sangat menyayangiku.


Selamat ulang tahun Ayah :D


Citra sayang Ayah