Jadinya, kemarin gue ikut bokap gue ke kantornya, terus gue ngeliat ada pedagang makanan tradisional. Terus pedagang itu natap ke jalanan. Jalanan itu isinya mobil-mobil yang lewat kenceng. Gue mikir apa orang itu mimpi buat punya mobil? Apa gue juga suatu saat bisa jualan gitu? Gue fiikir, dunia itu kan bisa berputar. Berarti, roda kehidupan juga kan?
Terus tadi pas mau jalan ke puncak gue isi bensin dulu. Terus abis itu ada anak-anak kecil ngamen. Mereka bertiga ngintip-ngintip ke dalam mobil. Akhirnya, gue mikir lagi. Mungkin ga sih kalau anak-anak tadi mimpi bisa naik mobil gini?
Selama ini, kalau gue jalan sama keluarga, gue boros banget. Ngga mentingin dan ga mikir, "Apakah benda yang gue beli ini pasti gue pakai? Pasti berguna bagi gue? Dan apakah masih ada banyak orang yang ga sempet mikir untuk beli tas, sendal, spatu. Tapi mereka hanya panas-panasan untuk nyari sesuap nasi. Ternyata selama ini gue boros dan berdosa banget. Gue sering ga ngehargain bokap nyokap cari uang. Susah payah. Uang itu malah gue abisin buat beli pulsa lah, ini lah, itu lah. Ternyata gue salah.
5.30.2009
5.09.2009
Anugrah Terindah
Melihat tawamu
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas di mataku
Warna-warna indahmu
Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu
Anugrah terindah yang pernah kumiliki
sifatmu kan slalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
saat kau disisiku
Kembali dunia teriak
Tegaskan bahwa kamu
Anugrah terindah yang pernah kumiliki
................................................................
Mendengar senandungmu
Terlihat jelas di mataku
Warna-warna indahmu
Menatap langkahmu
Meratapi kisah hidupmu
Terlihat jelas bahwa hatimu
Anugrah terindah yang pernah kumiliki
sifatmu kan slalu
Redakan ambisiku
Tepikan khilafku
Dari bunga yang layu
saat kau disisiku
Kembali dunia teriak
Tegaskan bahwa kamu
Anugrah terindah yang pernah kumiliki
................................................................
Langganan:
Postingan (Atom)